MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
PITRY PRASETYA MULYA
28414454
1-IC03
UNIVERSITAS GUNDARMA
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami
sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya
makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini
penulis membahas tentang “ Klasifikasi Ilmu Pengetahuan”.
Makalah ini dibuat dalam rangka
tugas yang merupakan syarat pemberian nilai untuk mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar.
Dalam proses pendalaman materi
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada :
1.
Ibu Ratna Komala, Dr selaku dosen
mata kuliah “Ilmu Sosial Dasar”
2.
Rekan-rekan mahasiswa 1IC03 Teknik
Mesin, Universitas Gunadarma yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah
ini.
Demikian makalah ini saya buat
semoga bermanfaat.
Depok, 31 Oktober 2014
Hormat Kami,
(Penulis)
A. Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan
Klasifikasi atau penggolongan ilmu
pengetahuan mengalami perkembangan atau perubahan sesuai dengan semangat zaman.
Terdapat banyak pandangan yang terkait dengan klasifikasi ilmu pengetahuan yang
dapat kita temui. Pada makalah ini kami akan mengklasifikasikan ilmu
pengetahuan menurut subyeknya dan obyeknya.
1.
Menurut subyeknya
a. Teoritis
Nomotetis
adalah ilmu yang menetapkan hukum-hukum yang universal berlaku, mempelajari
obyeknya dalam keabstrakannya dan mencoba menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat
kembali dalam segala pernyataannya yang konkrit bilamana dan di mana saja,
misalnya adalah ilmu alam, ilmu kimia, sosiologi, ilmu hayat dan sebagianya.
Ideografis
(ide: cita-cita, grafis: lukisan), ilmu yang mempelajari obyeknya dalam konkrit
menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya yang menyendiri
(unik). Misalnya ilmu sejarah, etnografi (ilmu bangsa-bangsa), sosiologi dan
sebagainnya.
b. Praktis (applied science/ ilmu
terapan)
Yaitu ilmu
yang langsung ditujukan kepada pemakaian atau pengalaman pengetahuan itu, jadi
menentukan bagaimanakah orang harus berbuat sesuatu, maka ini pun diperinci
lebih lanjut yaitu :
1) Normatif, ilmu yang memesankan
bagaimanakah kita harus berbuat, membebankan kewajiban-kewajiban dan
larangan-laramgan misalnya: etika (filsafat kesusilaan/filsafat moral).
2) Positif, (applied dalam
arti sempit) yaitu ilmu yang mengatakan bagaimanakah orang harus
berbuat sesuatu, mencapai hasil tertentu. Misalnya adalah ilmu pertanian, ilmu
teknik, ilmu kedokteran dan sebagainnya.
Kedua macam ilmu pengetahuan ini
saling melengkapi, jadi walaupun dibedakan tetap tidak boleh dipisahkan.
Kebanyakan ilmu pengetahuan mempunyai bagian teoritis disamping bagian praktis,
sehingga sering sulit diterapkan dimana suatu ilmu harus dimasukkan dalam
pembagian ini, ilmu teoritis, biasannya dapat berdiri sendiri terlepas dari
ilmu praktis, akan tetapi ilmu praktis selalu mempunyai dasar yang teoritis.
2.
Menurut Obyeknya (terutama obyek formalnya atau
sudut pandangnya) :
a. Universal/umum: meliputi keseluruhan
yang ada, seluruh hidup manusa, misalnnya: teologi/agama dan filsafat.
b. Khusus: hanya mengenai salah satu
lapangan tertentu dan kehidupan manusia, jadi obyeknya terbatasa, hanya ini
saja atau itu saja. inilah yang biasannya disebut “ilmu pengetahuan”
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar, yaitu :
1) Ilmu-ilmu
Alamiah (natural science)
Ilmu ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam
semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan
menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat
analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian
digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya
100% benar dan 100% salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain
ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2) Ilmu-ilmu
Sosial (social science)
Ilmu-ilmu
sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100%
benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan
antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3) Pengetahuan
budaya (the humanities)
Pengetahuan
budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat
dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode
ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar
menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ketiga macam ilmu pengetahuan ini
juga dibeda-bedakan tetapi jangan sampai dipisah-pisahkan, kerna memang
berhubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi dan melengkapi.
B. Definisi
Ilmu Pengetahuan
Dalam kamus Bahasa Indonesia
yang telah disempurnakan, yang dimaksud Ilmu Pengetahuan adalah
suatu bidang yang disusun yang sistematis berdasarkan metode tertentu, untuk
dapat dimanfaatkan sebagai penjelas gejala tertentu. (Admojo, 1998).
Menurut Mulyadhi Kartanegara, yang
dimaksud ilmu adalah melebihi sains. Artinya apabila sains hanya terfokus
pada bidang pembahasan secara fisik dan inderawi saja, maka ilmu pengetahuan
melampui bidang-bidang tersebut, secara metafisika. Semua pendapatnya tertuang
dalam kalimatnya organized knowledge sebagai definisi ilmu.
Menurut “ensiklopedia Indonesia” ilmu
pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan
sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu pengetahuan prinsipnya merupakan usaha
untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan common sense, suatu
pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari, namun dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti
dengan menggunakan berbagai metode.
Ilmu pengetahuan diambil dari kata
bahasa inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari
bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional,
sistematik, logis, dan konsisten.
Jika bisa saya ambil kesimpulan, ilmu
pengetahuan adalah suatu bidang yang berasal dari berbagai pengetahuan yang
didapatkan sebagai hasil dari suatu gejala yang dianalisa dan diperiksa secara
teliti dengan menggunakan metode metode tertentu (secara rasional, sistematik,
logis, dan konsisten) sehingga didapat penjelasan mengenai gejala yang
bersangkutan. Jadi ilmu pengetahuan itu konkrit dan tidak terbatas, yaitu dapat
diukur kebenarannya. Kehadiran objek dan subjek tidak dapat dipisahkan atau
memiliki keterkaitan satu sama lainnya.
C. Sejarah
Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan sejarah ilmu, maka zaman
tertua dimulai dari zaman kuno karena dalam pengentahuannya, manusia sudah
dapat meramu makanan dan membuat peralatan untuk berburu. Zaman kuno sendiri,
terbagi menjadi beberapa masa, yaitu:
1.
Masa
Mesir dan Babilon : ± 4000- 6000 SM
2.
Masa
Yunani Kuno : 600-30 SM
3.
Masa
Romawi : 30 SM-400 M
Sebagai manusia pra sejarah, manusia
purba telah menemukan beberapa hubungan yang bersifat empiris. Hal itu membuat
mereka telah mengerti dengan keadaan dunia. Walaupun sejarah ilmu pengetahuan
pada masa ini belum diakui, tapi manus purba telah mengetahui bagaimana cara
untuk bertahan hidup.
Pada masa sejarah, manusia diduga
telah memiliki pengetahuaan yang lebih maju. Di mana menurut sejarah ilmu
pengetahuan, manusia ketika itu telah mengetahui cara menulis, bagaimana
membaca serta dan berhitung. Hal itu membuat kebudayaan manusia mulai
berkembang di beberapa tempat tertentu, seperti Mesir di Afrika, Babilonia,
Sumeria, Niniveh, serta Tiongkok di Asia. Menurut sejarah ilmu pengetahuan,
ketika itu mereka telah mengenal angka dan sudah dapat menghitung.
Menurut sejarah ilmu pengetahuan,
dalam kehidupan bangsa Mesir, berbagai gagasan ilmiah dari pengetahuan
arsitektur telah tumbuh. Di mana mereka telah mengenal ilmu hitung, ilmu gaya,
dan ilmu ukur. Ilmu pengetahuan itu mereka gunakan untuk mendirikan berbagai
kuil, istana, serta piramid. Selain ilmu arsitektur, Mesir juga telah mengenal
ilmu kedokteran dan Ilmu bedah. Hal ini bisa dilihat pula bagaimana mereka
dapat mengawetkan mayat hingga ribuat tahun seperti saat ini.
Sejarah ilmu pengetahuan di Yunani
Kuno terkenal dengan perkembangan filsafat. Ilmu filsafat telah ada bahkan
sebelum para filosof klasik di Yunani mempelajari serta mengembangkannya.
Filsafat dikembangkan dan menjadi ilmu yang sangat berharga untuk perkembangan
ilmu pengetahuan lainnya pada banyak generasi berikutnya, bahkan hingga saat
ini. Bahkan, ilmu filsafat juga berhasil membantu perkembangan agama Islam pada
abad pertengahan masehi hingga saat ini.
Kajian mengenai Islam menjadi sangat
masuk akal dan dapat diterima oleh masyarakat dengan bantuan ilmu filsafat.
Dalam sejarah ilmu pengatahuan, ilmu filsafat yang dikembangakan masyarakat
Yunani ini sangat penting bagi peradaban manusia karena dengan filsafat pola
pikir manusia pada saat itu menjadi berubah dari mitosentris menjadi
logosentris.
Hal ini kemudian juga berpengaruh
terhadap penciptaan teknologi yang saat ini dapat kita nikmat. Perkembangan
ilmu filsafat ini berhasil membuat manusia memasuki peradaban baru yang lebih
cerdas dan berpikir.
Sejarah ilmu pengetahuan dala
kehidupan masyarakat Romawi didominasi oleh bidang teknik dan pengobatan.
Mereka telah menemukan cara-cara baru untuk menambang berbagai barang mineral
seperti timah dan emas.
Selain itu, bangsa Romawi juga
mengembangkan penggilingan biji-bijian dan instalasi air. Mereka juga
telah membangun sistem pembuangan kotoran. Hal ini berguna untuk menjaga kota
sehingga akan tetap menjadi bersih dan sehat.
Tidak hanya itu, dalam sejarah ilmu
pengetahuan, bangsa Romawi adalah bangsa yang pertama kali membuat bangunan
dengan menggunakan beton, seperti untuk mengembangkan kubah serta berbagai
bentuk bangunan lainnya. Walaupun mereka tidak mengalami perkembangan yang
besar dalam bidang matematika, tapi mampu untuk menciptakan sistem penulisan
angka mereka sendiri.
D. Karakteristik/
Ciri Ilmu Pengetahuan
Ciri Ilmu perlu memperhatikan dua
aspek, yaitu: sifat ilmu dan klasifikasi ilmu. Mengenai sifat ilmu akan dibahas
dalam subbab ini, sedangkan mengenai klasifikasi ilmu akan dibahas pada subbab
selanjutnya.
1.
Ilmu
pengetahuan mempunyai sifat, antara lain:
a. Sistematik
b. Konsisten (antara teori satu dengan
yang lain tak bertentangan)
c. Eksplisit (disepakati dapat secara
universal, bukan hanya dikalangan kecil).
d. Ilmiah, benar (pembuktian dengan
metode ilmiah).
2.
Disamping
itu suatu ilmu pengetahuan mempunyai ciri lain yaitu:
a. Bukan satu, melainkan banyak
(plural)
b. Bersifat terbuka (dapat dikritik)
c. Berkaitan dalam memecahkan.
Ciri
khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari meskipun
oleh para ilmuwan adalah bahwa ia tidak mengenal kata “kekal”. Apa yang
dianggap salah di masa silam misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad
modern. Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan
saja dalam lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam
teori-teori setiap cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala sesuatu
diterangkan dalam konsep material (istilah-istilah kebendaan) sampai-sampai
manusia pun hendak dikatagorikan dalam konsep tersebut. Sekarang ini terdapat
psikologi yang membahas mengenai jiwa, budi dan semangat, telah mengambil
tempat tersendiri dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.
3.
Dalam
redaksi lain dikatakan ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri umum yaitu:
a. Obyek ilmu pengetahuan adalah
empiris.
b. Ilmu pengetahuan mempunyai
karakteristik tersendiri, yaitu mempunyai sistematika.
c. Ilmu dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman studi dan pemikiran.
d. Sumber segala ilmu adalah Tuhan,
karena Dia yang menciptakannya.
Fungsi ilmu
adalah untuk keselamatan, kebahagiaan, pengamanan manusia dari segala sesuatu
yang menyulitkan. Van Melsen mengemukakan beberapa ciri yang menandai
ilmu, sebagaimana yang dikutip Rizal Muntasyir dan Misnal Munir, yaitu:
- Ilmu pengetahuan secara metodis harus mencapai keseluruhan yang secara logis koheren. Itu berarti adanya sistem dalam penelitian (metode) maupun harus (susunan logis).
- Ilmu pengetahuan tanpa pamrih, karena hal itu erat kaitannya dengan tanggung jawab ilmuwan.
- Universalitas ilmu pengetahuan.
- Objektivitas, artinya setiap ilmu terpimpin oleh objek dan tidak didistorsi oleh prasangka-prasangka subjektif.
- Ilmu pengetahuan harus dapat diverifikasi oleh semua peneliti ilmiah yang bersangkutan, karena ilmu pengetahuan harus dapat dikomunikasikan.
- Progresifitas, artinya suatu jawaban ilmiah baru bersifat ilmiah sungguh-sungguh, bila mengandung pertanyaan-pertanyaan baru dan menimbulkan problem-problem baru lagi.
- Kritis, artinya tidak ada teori ilmiah yang difinitif, setiap teori terbuka bagi setiap peninjauan kritis yang memanfaatkan data-data baru.
- Ilmu pengetahuan harus dapat digunakan sebagai perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis.
Jadi setiap ilmu
pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan bila memiliki ciri-ciri
atau karakteristik umum diatas. Sementera itu mengenai karakteristik khusus
ilmu pengetahuan setelah adanya klasifikasi ilmu pengetahuan akan diterangkan
kemudian.
E. Contoh
Ilmu Pengetahuan
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu
dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu Ilmu-ilmu
Alamiah (natural science), Ilmu-ilmu Sosial (social science), Pengetahuan
budaya (the humanities). Berikut adalah contoh ilmu pengetahuan pada masing –
masing kelompok tersebut :
1.
Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu
alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran,
mekanika.
2.
Ilmu-ilmu Sosial (social science)
Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu
sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi,
antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
3.
Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya (The Humanities)
dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang
kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar