Senin, 07 November 2016

Penulisan ilmiah BAB I



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
            Proses manufaktur produk plastik dengan proses Injection Molding sudah banyak dipakai oleh beberapa perusahaan khususnya di Indonesia, selain dapat menghasilkan suatu produk yang baik, dengan menggunakan proses Injection Molding juga dapat menghasilkan produk sangat cepat dalam jumlah yang banyak. Karena proses tersebut sangat modern dan unik, maka sangat menarik untuk mengetahui alur proses produksinya.
Proses pembuatan mika lampu motor honda beat sangat tergantung pada variable-variabel proses pada mesin. Beberapa variabel proses atau faktor yang dapat mempengaruhi produk adalah temperatur barrel, temperatur hot runner dan kecepatan injeksi dan lain-lain, dimana masing-masing faktor tersebut memiliki beberapa level yang masing-masing harus dikombinasikan untuk mendapatkan kualitas produk yang sesuai dengan spesifikasi yang konsumen inginkan.
            Mekanisme proses injection molding diawali dengan bahan baku bijih plastik yang ada di hopper turun untuk memasuki rongga ulir pada screw. Screw akan bergerak untuk membawa butiran plastik menuju barrel untuk melelehkan butiran plastik. Langkah berikutnya, cetakan ditutup dan screw didorong maju oleh piston untuk mendorong lelehan plastik dari screw chamber melalui nozzle masuk ke dalam cetakan. Lelehan plastik yang telah diinjeksi mengalami pengerasan karena energi panasnya diserap oleh dinding cetakan yang berpendingin air. Setelah proses pendinginan dan kekakuan produk cukup maka screw bergerak mundur untuk melakukan pengisian barrel. Pada saat itu, clamping unit akan bergerak untuk membuka cetakan. Produk dikeluarkan dengan ejector. Setelah itu, cetakan siap untuk diinjeksi kembali .



1.2       Permasalahan
Proses manufaktur pembuatan mika lampu motor honda beat dengan proses Injection Molding di PT. KMK Plastics Indonesia.

1.3       Batasan Masalah
            Dalam penulisan ilmiah ini, penulis akan membahas tahapan-tahapan proses pembuatan mika lampu motor honda beat dari mulai bahan baku utama hingga menjadi suatu produk tersebut, terutama mengenai teknologi, prosedur dan cara kerja alat-alat yang digunakan perusahan terutama yang berkaitan dengan perplastikan.

1.4       Tujuan Penulisan
            Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui proses kerja dari mesin injection molding.
2.      Mengetahui alur proses pembuatan mika lampu motor honda beat.
3.      Mengetahui proses injection pada mesin yang digunakan.
4.      Mempelajari teknologi, dan manajemen produksi yang saat ini telah berkembang pesat di dunia industri.

1.5       Metode Penulisan
            Sebagai dasar isi dari penulisan diperlukan data-data yang digunakan sebagai penunjang yang meliputi :

1.      Studi Pustaka
Pengambilan data dilakukan dengan membaca dan memahami buku-buku yang berhubungan dengan material plastik dan proses pengolahannya sehingga dapat menjadi suatu produk. Sehingga nantinya data-data yang disajikan lebih rinci, dan jelas.



2.      Studi Lapangan
Pengambilan data dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
a.       Metode Observasi
Untuk mengembangkan data-data yang telah ada, penulis melakukan pengamatan langsung kelapangan dengan mengamati kegiatan para pegawai yang melakukan kegiatannya masing-masing, khususnya operator mesin Injection Molding.
b.      Metode Interview
Yaitu teknik pengumpulan data secara langsung kepada objek penelitian dengan menggunakan teknik tanya jawab secara langsung atau lisan kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan data-data yang dibutuhkan dan penelusuran lebih mendalam terhadap objek penelitian, tentunya seputar proses Injection Molding.

1.6       Sistematika Penulisan
            Dalam penulisan ilmiah ini maka penulis membagi laporan ini menjadi empat bab, supaya dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, sistematika penulisannya sebagai berikut :

BAB I             PENDAHULUAN
            Pada awal bab pendahuluan ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan    penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan juga sistematika penulisan.

BAB II            LANDASAN TEORI
Menjelaskan mengenai definisi teori-teori yang berhubungan dengan proses pembuatan produk plastik dengan mesin Injection Molding.


  
BAB III          PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang proses pembuatan mika lampu motor honda beat di PT. KMK Plastics Indonesia mulai dari mentahan material sampai produk tersebut jadi.

BAB IV          PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang berhubungan dengan proses pembuatan mika lampu motor honda Beat dengan mesin Injection Molding di PT. KMK Plastics Indonesia.

Selasa, 21 Juni 2016

Pemilihan Bahan dan Proses



1)      Jelaskanlah langkah-langkah pengujian metalografi secara rinci !
Jawab =
Langkah yang harus kita lakukan sebelum melihat struktur sample atau benda uji dengan Optical Microscope adalah dengan preparasi sample. Adapun secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan pada metalografi adalah:
a.       Pemotongan Spesimen (Sectioning)
      Proses Pemotongan merupakan pemindahan material dari sampel yang besar menjadi spesimen dengan ukuran yang kecil.
b.      Pembingkaian ( Mounting)
      Pembingkaian seringkali diperlukan pada persiapan spesimen metalografi, meskipun pada beberapa spesimen dengan ukuran yang agak besar, hal ini tidaklah mutlak. Akan tetapi untuk bentuk yang kecil atau tidak beraturan sebaiknya dibingkai untuk memudahkan dalam memegang spesimen pada proses pngamplasan dan pemolesan.
c.       Pengerindaan, Pengamplasan dan Pemolesan
      Pada proses ini dilakukan penggunaan partikel abrasif tertentu yang berperan sebagai alat pemotongan secara berulang-ulang. Pada beberapa proses, partikel-partikel tersebut dsisatukan sehingga berbentuk blok dimana permukaan yang ditonjolkan adalah permukan kerja. Partikel itu dilengkapi dengan partikel abrasif yang menonjol untuk membentuk titik tajam yang sangat banyak.
d.      Polishing
yaitu menghaluskan serta menghilangkan goresan – goresan selama proses grinding dengan menggunakan kain bludru (polishing cloth) dan pasta diamand dengan tingkat kehalusan 6 μm, 1 μm dan ¼ μm. sebagai media pendingin digunakan Luricant Blue atau alkohol 96%.


e.       Pengetsaan (Etching)
      Etsa dilakukan dalam proses metalografi adalah untuk melihat struktur mikro dari sebuah spesimen dengan menggunakan mikroskop optik. Spesimen yang cocok untuk proses etsa harus mencakup daerah yang dipoles dengan hati-hati, yang bebas dari deformasi plastis karena deformasi plastis akan mengubah struktur mikro dari spesimen tersebut. Proses etsa untuk mendapatkan kontras dapat diklasifikasikan atas proses etsa tidak merusak  (non disctructive etching) dan proses etsa merusak (disctructive etching)
f.       Viewing
Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop optic dan mikroskop elektron.

2)      Gambarkanlah  skema klasifikasi bahan Teknik !
Jawab =


3)      Gambarkanlah Stress-strain diagram dan jelaskanlah penentuan modulus Young, tegangan luluh (yield), daerah plastis, daerah elastis, ultimate tensile strength (UTS) dan elongasi ?
Jawab =
a.       Modulus Young
            Yaitu deskripsi matematis dari kecenderungan suatu benda untuk berdeformasi secara elastis ketika suatu gaya dikenakan terhadap benda tersebut.
b.      Tegangan Luluh (yield)
Adalah batas dimana material akan terus mengalami deformasi tanpa adanya penambahan beban.
c.       Daerah Plastis
            Adalah area di mana material akan terbentuk deformasi permanent karena force yang diberikan.
d.      Daerah Elastis
            Adalah area di mana material jika forcenya di release akan kembali ke bentuk semula. Ini disebut juga area di mana hukum hook berlaku.
e.       Ultimate Tensile Strength (UTS)
Adalah tegangan maksimum yang dapat ditanggung oleh material sebelum terjadinya perpatahan (fracture). Nilai kekuatan tarik Maksimum tarik ditentukan dari beban maksimum dibagi luas penampang.
f.       Elongasi
Adalah sudut antara dua titik luluh dan modulus Young.

4)      Jelaskanlah proses pembuatan sebuah produk manufaktur yang saudara ketahui secara rinci !
Jawab =
PROSES PEMBUATAN PRODUK MANUFAKTUR MENURUT SAYA
            Proses manufaktur merupakan suatu proses pembuatan benda kerja dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Suatu produk dapat dibuat dengan berbagai cara, di mana pemilihan cara pembuatannya tergantung pada :
a.       Jumlah produk yang dibuat akan mempengaruhi pemilihan proses pembuatan sebelum produksi dijalankan. Hal ini berkaitan dengan pertimbangan segi ekonomis.
b.      Kualitas produk yang ditentukan oleh fungsi dari komponen tersebut. Kualitas produk yang akan dibuat harus mempertimbangkan kemampuan dari produksi yang tersedia.
c.       Fasilitas produksi yang dimiliki yang dapat digunakan sebagai pertimbangan segi kualitas dan kuantitas produksi yang akan dibuat.
d.      Penyeragaman (standarisasi), terutama pada produk yang merupakan komponen atau elemen umum dari suatu mesin, yaitu harus mempunyai sifat mampu tukar (interchangeable). Penyeragaman yang dimaksud meliputi bentuk geometri dan keadaan fisik.
      Pada dasarnya proses manufaktur benda kerja terutama yang berasal dari bahan logam dapat dikelompokkan menjadi :
a.       Proses pemotongan (cutting), yaitu proses pemesinan dengan menggunakan pisau pemotongan dengan bentuk geometri tertentu.
b.      Proses pembentukan
c.       Proses pemotongan
d.      Proses penyambungan
e.       Proses perlakuan fisik
f.       Proses pengerjaan akhir.
g.      Proses abrasi (abrasive process), seperti proses gerinda.
h.      Proses pemesinan non tradisional yaitu yang dilakukan secara elektrik
            Proses pemesinan seperti proses bubut, pengeboran, frais atau pemesinan baut pada dasarnya merupakan suatu proses pembuangan sebagian bahan benda kerja dimana pada proses pemotongannya akan dihasilkan geram (chip) yang merupakan bagian benda kerja yang akan dibuang. Pahat potong bergerak sepanjang benda kerja dengan kecepatan V dan kedalaman pemotongan Doc. Pergerakan pahat ini mengakibatkan timbulnya geram (chip) yang terbentuk akibat proses pergeseran (shearing) secara kontinu pada bidang geser
            Definisi Kerja Turning
            Pekerjaan memotong yang paling utama terhadap benda kerja adalah membubut. Dalam hal ini benda kerja bergerak berputar, sedangkan pahat-pahatnya bergerak lurus. Oleh sebab itu benda kerja disebut melakukan gerak potong sedangkan pahatnya melakukan gerak berjalan.
            Mesin bubut merupakan suatu mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris. Mesin bubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat benda kerja dengan pahat. Posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam, bergerak ke kanan atau ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda kerja. Kegunaan lain dari mesin bubut adalah membuat pusat (center), mengebor
Prinsip Kerja Turning
Prinsip-prinsip kerja bangku yaitu :
1.      Benda Kerja yang berputar.
2.      Menggunakan pahat bermata tunggal (single point-cutting tool).
3.      Gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehingga membuang permukaan/ surface turning adalah proses bubut rata, tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda.
4.      Proses bubut permukaan/ surface turning adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata, tetapi gerakan arah permukaan tegak lurus terhadap sumbu benda.
5.      Proses bubut identik dengan proses bubut rata diatas, hanya pahat yang dijalankan.



5)      Apakah perbedaan baja dan besi tuang ? Jelaskanlah secara komprehensif !
Jawab =
A.    Besi Tuang
            Pengertian Besi Tuang, Secara umum Besi Tuang adalah Besi yang mempunyai kandungan karbon antara 2,5%- 4%, karena kandungannya hanya 2,5%- 4% maka besi tuang ini mempunyai kemampuan las yang rendah. Karbon dalam Besi Tuang dapat berupa sementit (Fe3C) atau biasa disebut dengan Karbon Bebas (grafit).
Macam-Macam Besi Tuang
Besi tuang terdapat beberapa jenis, yaitu:
1.      BESI TUANG PUTIH (WHITE CAST IRON).
Dimana Besi Tuang ini seluruh karbonnya berupa Sementit sehingga mempunyai sifat sangat keras dan getas. Mikrostrukturnya terdiri dari Karbida yang menyebabkan berwarna Putih.
2.      BESI TUANG MAMPU TEMPA (MALLEABLE CAST IRON).
Besi Tuang jenis ini dibuat dari Besi Tuang Putih dengan melakukan heat treatment kembali yang tujuannya menguraikan seluruh gumpalan graphit (Fe3C) akan terurai menjadi matriks Ferrite, Pearlite dan Martensite. Mempunyai sifat yang mirip dengan Baja.
3.      BESI TUANG KELABU (GREY CAST IRON).
Jenis Besi Tuang ini sering dijumpai (sekitar 70% besi tuang berwarna abu-abu). Mempunyai graphite yang berbentuk FLAKE. Sifat dari Besi Tuang ini kekuatan tariknya tidak begitu tinggi dan keuletannya rendah sekali.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIFAT MAMPU LAS PADA BESI TUANG :
a.       Ketegangan saat pendinginan.
      Secara teori pengelasan (welding) material las (logam las / weld metal) akan berkontraksi selama pendinginan. Karena kerapuhan dari besi tuang inilah kontraksi cast iron mempunyai kemampuan yang lebih rendah dibandingkan Baja.
b.      Bentuk yang tidak beraturan.
      Umumnya Besi Tuang ini dibuat dalam bentuk yang tidak berarturan atau boleh saya bilang artistic. Dengan adanya bentuk yang rumit besi tuang tersebut sedikit banyak mempunyai ketebalan yang tidak seragam hal ini akan mempengaruhi konstraksi tegangan yang terjadi pada material tersebut dan mudah terjadi retak dan perlu diingat juga yang melatarbelakangi ini adalah sifatnya yang mempunyai daya lentur yang sangat rendah.
c.       HAZ yang keras.
      HAZ pada Besi Tuang yang berdekatan dengan Weld Metal akan mempunyai sifat yang keras. Pengerasan ini diakibatkan oleh adanya bagian HAZ yang tidak ikut mencair.
d.      Pengikatan Karbon dari Base Metal.
      Akibat Pengelasan Besi tuang yang tercampur dengan logam dasar akan menyebabkan terjadinya pengikatan karbon pada sambungan las sehingga menyebabkan peningkatan kandungan sulfur dan pospor.dalam logam las tersebut.
e.       Penyerapan Minyak pada Besi Tuang.
      Karena bentuk karekteristik material ini rata-rata berpori maka kemungkinan terjadinya peresapan minyak dalam gravit yang menyebabkan porositas pada logam las. Biasanya sering dialami oleh para praktisi pada saat memperbaiki sambungan las ketika sedang dilakukannya perawatan.

Faktor yang menyebabkan terjadinya retak pada besi tuang setelah terjadinya pengelasan.
a.       Chemical Composition : %C = Carbon terlalu tinggi. Unsur C yang tinggi memang akan menurunkan Titik Lebur baja (Mesti dibahas juga Diagram Fe-Fe3C) sehingga antara proses peleburan dan penuangan di cetakan lebih mudah. Tetapi karena sifatnya yang lunak akan menjadi sumber keretakan di paduan Besi Cor, apalagi yang C nya berbentuk Flake (Besi cor mempunyai Carbon bebas, mungkin seperti radikal bebas di tubuh kita). %P= Posphor dan %S= Sulphur Tinggi. Dalam paduan Fe, kadar P dan S tidak boleh lebih besar dari keteentuan. Karena lebih dari itu akan menyebabkan sumber keretakan (kalau di proses rolling pembuatan besi beton bisa pecah) . Lantas mengapa unsur P dan S ini tidak diturunkan saja? Dalam proses pengecoran, unsur P dan S sangat diperlukan untuk meningkatkan mampu alir dari cairan besi.
b.      Faktor-faktor lain seperti bentuk yang kompleks dan lain tidak banyak berpengaruh, karena kebanyakan pada proses pengelasan Cast Iron, keretakan terjadi pada daerah HAZ.
c.       Bagaimana pengaruh Oli ? Pengotor seperti ini lebih banyak berpengaruh terhadap terjadinya Porosity pada besi lasan.
Cara menghindari terjadinya keretakan pada pada proses pengelasan besi tuang.
a.       Gunakan kawat las Nickel.
b.      Kontrol heat input dan Cooling rate.
c.       Sebelum mengelas harus dibersihkan terlebih dulu dari misalnya Oli, Cat dan sebagainya.
            Pada umumnya Besi Tuang (Cast Iron) mempunyai bentuk yang rumit suatu contoh (pipe fitting, sprokect, pump, crank shaft mesin mobil dan beberapa peralatan yang terdapat pada pabrik gula) bukan dalam bentuk mild seperti steel yang sering kita temui dipasaran.




HUBUNGAN ANTRA BESI TUANG DENGAN TEGANGAN
            Dengan adanya bentuk yang rumit besi tuang tersebut sedikit banyak mempunyai ketebalan yang tidak seragam hal ini akan mempengaruhi konstraksi tegangan yang terjadi pada material tersebut dan mudah terjadi retak.
            Untuk menghindari timbulnya keretakan pada sebuah besi tuang karena ketegangan akibat konstraksi tegangan selama pengelasan sering dilakukan dengan memperluas bidang yang dipanasi dengan pemanasan awal untuk menyeimbangkan kontraksi tegangan dalam hal ini ada metode yang dilakukan dalam preheating :
1.      Preheating setempat. Tujuannya untuk menghambat tingkat pendinginan sambungan las.
2.      Preheating keseluruhan. Mempunyai fungsi untuk melepaskan tegangan internal yang tersembunyi dan untuk memperlambat pendinginan pengelasan. Hal ini cocok untuk material yang mempunyai bentuk rumit Seperti roda gigi, sproket dsb.
Alasan penggunaan kawat las besi tuang berbasis pada unsur nickel (ni).
            Nickel adalah suatu logam berwarna Putih perak, Mempunyai Berat Jenis 8.5 yang hampir sama dengan Tembaga.Nikel dijadikan sebagai bagian dari bahan kawat las cast iron karena nickel mempunyai karakteristik low solubility pada carbon. Dengan menyatunya nickel & besi dapat menghindari terjadinya crack (retak) pada daerah fusion line akibat Adanya perbedaan expansion temperature pengelasan pada material cast iron. selain itu logam las ini mempunyai karakteristik yang lentur dan mudah untuk dimachining.
            Perlu diketahui juga tidak selamanya kawat las cast iron berbasiskan pada nickel tetapi ada juga kawat las yang berbasiskan tembaga (copper).

B.     Baja
Baja adalah paduan besi (Fe) dengan karbon (C) dimana kandungan karbonnya tidak melebihi 2 %. Kandungan minimum untuk almunium (Al), Chrom (Cr), Cobalt (Co), Molybdenum (Mo), Nickel (Ni), Titanium (Ti), Wolfram (W), Vanadium (V), Zircon (Zr) atau unsur lain tidak dinyatakan. Sedangkan kandungan Sulfur (S) dan Fosfor (P) tidak lebih dari 0,05%, dan  kandungan mangan (Mn), Silikon (Si), tidak melebihi persentase 1,65%. Besi dan paduannya mencapai 95% dari produksi logam di seluruh dunia dimana lebih dari setengahnya berupa baja. Sifat-sifat secara umum dapat dibaca melalui suatu diagram yang disebut diagram fasa Fe dan C.

Hal-hal yang penting dari diagram tersebut adalah :
1.      Transformasi alotropi adalah adanya transformasi dari suatu bentuk susunan atom (sel satuan) kebentuk susunan atom lain.
2.      Senyawa logam Fe3C atau sementit
3.      Titik eutektoid adalah adanya transformasi dari salah satu fasa (γ) menjadi dua fasa padatan (α dan Fe3C)
4.      Titik eutektik adalah adanya transformasi dari satu fasa cair menjadi dua fasa padatan γ dan Fe3C (ledeburit).
            Baja ini dapat diolah bentuk secara mekanis, yang mana kemampuan untuk di olah bentuk ini sangat tergantung pada kadar karbonnya. makin tinggi kadar karbon, maka makin sukar dibentuk.
            Titik cair besi murni adalah 1539˚C dan baja-baja yang bersifat umum titik leburnya antara 1400˚C - 1500˚C. Baja secara garis besarnya dapat dibagi kedalam dua jenis sesuai dengan komposisinya yaitu baja karbon dan baja paduan.

6)      Jelaskanlah perbedaan keramik, polimer dan komposit !
Jawab =
a.       keramik
Keramik merupakan suatu bentuk bahanyang terbuat dari tanah liat dan bahan tambahan lainnya yang diproses dengan cara pembakaran. keramik meliputi keramik konvensional dan keramik modern, dari mulai gerabah, genting ubin, alat rumah tangga, sampai pada keramik modern dan canggih seperti semikonduktor, komponen elektronik sampai pada komponen pesawat luar angkasa yang tahan temperatur tinggi.
b.      Polimer
Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit unit molekul yang kecil. Polimer meliputi: thermoset dan thermoplastic yang di dalamnya termasuk juga karet dan plastic.
c.       komposit
Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Penggunaan komposit ialah komponen pesawat terbang, komponen mesin, jembatan, kapal layar, dll.

7)      Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan titik eutektik, eutektoid dan peritektik !
Jawab =
a.       Titik eutektik adalah adanya transformasi dari satu fasa cair menjadi dua fasa padatan γ dan Fe3C (ledeburit). Baja ini dapat diolah bentuk secara mekanis, yang mana kemampuan untuk di olah bentuk ini sangat tergantung pada kadar karbonnya. makin tinggi kadar karbon, maka makin sukar dibentuk.
b.      Titik eutectoid adalah suhu terendah dalam logam dimana terjadi perubahan dalam keadaan larut padat dan merupakan suhu keseimbangan terendah dimana austenite terurai menjadi ferrite dan cementite.
c.       Titik Peritektik adalah  Titik pelelehan diatas suhu peritektik (Tp) dan pendinginan melalui Tp.

8)      Jelaskanlah apakah yang dimaksud dengan austenite, ferit, grafit, ledeburit dan martensit !
Jawab =
a.       Austenite
      Merupakan larutan padat intertisi antara karbon dan besi yang mempunyai sel satuan FCC yang stabil pada temperatur 912°C.
b.      Ferit
      adalah larutan padat karbon dan unsur paduan lainya pada besi kubus pusat badan (Fe). Ferit terbentuk akibat proses pendinginan yang lambat dari austenit baja hypotektoid pada saat mencapai A3. Ferit bersifat sangat lunak, ulet dan memiliki kekerasan sekitar 70 - 100 BHN dan memiliki konduktifitas yang tinggi.
c.       Grafit
      adalah mineral yang dapat berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Secara kimia, grafit sama dengan intan karena keduanya berkomposisi karbon, yang membedakannya adalah sifat fisik. Intan dikenal sangat keras, langka, dan transparan, sedangkan grafit agak lunak, mudah ditemukan, dan opak.
d.      Ledeburit
      Yaitu suhu terendah dalam logam dimana terjadi perubahan dalam keadaan larutan padat, dan merupakan suhu keseimbangan terendah dimana austenite terurai menjadi ferit dan sementit. Struktur pada tahap ini 100% terdiri atas perlit.
e.       Martensit
      adalah fasa terkeras dari baja paduan karbon. Fasa ini dapat diperoleh dengan pemanasan hingga fasa Austenit (gama), lalu dilakukan pendinginan cepat atau kuens (transliterasi Quenh).